• Anda bertekad untuk memiliki pola makan sehat, tapi es krim itu sangat menggoda.

• Anda memutuskan untuk berhenti merokok, tapi teman yang mengetahui tekad Anda malah menawarkan rokok.

• Anda berniat berolahraga hari ini, tapi untuk mencari sepatu yang tersimpan di lemari saja Anda malas!

Bisakah Anda lihat persamaan dari situasi itu? Tidak diragukan, situasi dan orang-orang di sekeliling kita memengaruhi keberhasilan kita dalam mempertahankan kebiasaan baik dan membuang kebiasaan buruk.

Alkitab menasihati kita untuk berpikir sebelum bertindak. Kita bisa menghindari situasi yang dapat melemahkan upaya kita dan kita bisa lebih mudah melakukan hal baik. (2 Timotius 2:22) Singkatnya, kita perlu mengendalikan situasi kita.

• Persulit melakukan kebiasaan buruk. Misalnya, Anda bertekad untuk tidak lagi menyantap makanan tidak bergizi, cobalah untuk tidak menyimpan makanan tidak sehat di dapur. Jadi, saat godaan datang, Anda bisa melawannya.

• Permudah melakukan kebiasaan baik. Misalnya, Anda berencana untuk olahraga pagi, siapkan baju olahraga di samping tempat tidur pada malam sebelumnya. Jika Anda mempermudah upaya untuk memulainya, Anda akan berhasil.

• Pilih teman yang baik. Kita cenderung menjadi sama seperti teman kita. (1 Korintus 15:33) Jadi, batasi pergaulan dengan orang yang membuat Anda kembali pada kebiasaan buruk, dan bergaullah dengan orang yang mendukung kebiasaan baik Anda.